PENAKUIS.COM – Beberapa hewan tidak memiliki kemampuan untuk bergerak cepat dan luwes, seperti melakukan gerakan lari zigzag. Gerakan ini memerlukan kelincahan, struktur tubuh yang fleksibel, serta otot dan kaki yang mampu mendukung perubahan arah secara cepat. Berikut adalah daftar hewan yang kesulitan melakukan lari zigzag:
1. Babi Hutan
Babi hutan memiliki tubuh besar dan padat dengan bobot antara 60 hingga 100 kilogram. Meski tergolong hewan yang dapat berlari dengan kecepatan tinggi mencapai hingga 50 kilometer per jam kemampuan babi hutan untuk mengubah arah secara mendadak dalam pola zigzag sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh kakinya yang relatif pendek dibanding ukurannya.
Namun, jika Anda dikejar babi hutan, mencoba lari zigzag bukanlah solusi yang efektif karena kecepatannya yang luar biasa. Menurut The Korea Times, langkah terbaik adalah mencari tempat dengan ketinggian lebih dari 150 sentimeter, seperti pohon atau batu besar. Hal ini disarankan karena babi hutan memiliki keterbatasan dalam penglihatan vertikalnya.
2. Buaya
Buaya memiliki tubuh panjang, berat, dan berkaki pendek, sehingga hanya mampu bergerak lurus atau melingkar secara perlahan. Dengan struktur tubuh semacam ini, buaya tidak memiliki kapasitas untuk berlari dalam pola zigzag.
Walaupun demikian, buaya sebenarnya bukan pelari jarak jauh yang handal. Berdasarkan artikel di Sporcle, buaya lebih memilih teknik berburu dengan menunggu mangsa mendekat, lalu menyergapnya tanpa banyak mengejar. Selain itu, kecepatan lari buaya masih berada di bawah rata-rata kecepatan manusia dan cenderung sulit dipertahankan dalam waktu lama. Oleh karena itu, manusia bisa mengungguli buaya tanpa perlu melakukan lari zigzag.
3. Komodo
Komodo, kadal terbesar di dunia dengan panjang mencapai 3,13 meter dan berat sekitar 70–166 kilogram, juga termasuk hewan yang tidak mampu berlari zigzag. Kaki pendek dan struktur tubuhnya yang besar membuatnya hanya dapat bergerak lurus.
Gerakan zigzag sulit dilakukan oleh komodo karena ekornya yang panjang hampir setara dengan tubuhnya. Karena ukuran ini, ia cenderung menggoyangkan tubuhnya ke sisi kanan dan kiri secara berlebihan saat bergerak.
Meski mampu mencapai kecepatan 10 hingga 13 kilometer per jam untuk jarak pendek, komodo mengandalkan taktik berburu yang lebih efektif: bersembunyi dan menunggu mangsa melewati jalurnya. Hewan ini menggunakan penciuman tajam melalui lidah bercabangnya untuk mengendus keberadaan mangsa dari kejauhan. Strategi berburu komodo lebih didominasi oleh kesabaran daripada kecepatan.
Baca Juga : 6 Hewan Paling Pintar di Dunia, Termasuk Simpanse hingga Orangutan
Tinggalkan Balasan