PENAKUIS.COM – Sukau, dari genus Exilisciurus, merupakan keluarga tupai dalam famili Sciuridae yang terdiri dari tiga spesies berbeda. Sukau tuning (Exilisciurus whiteheadi) dikenal karena karakteristiknya yang unik, yaitu rambut cokelat dan jambul telinga putih yang membedakannya dari jenis tupai lainnya di habitatnya.
Dengan ukuran tubuhnya yang kecil, sukau tuning termasuk salah satu spesies tupai terkecil di dunia. Panjang tubuhnya sekitar 8,3 cm ditambah ekor sepanjang 6,6 cm dan beratnya hanya 24 gram. Mari kita telusuri lebih dalam beberapa fakta menarik mengenai sukau tuning.
1. Kelenjar Unik pada Betina
Betina sukau tuning memiliki kelenjar yang berfungsi untuk menarik perhatian jantan ketika siap kawin. Aroma kelenjar tersebut mampu memanggil jantan yang berada di sekitarnya, namun hanya yang paling cepat tiba berhak kawin dengannya. Meski sukau tuning adalah hewan soliter, mereka bersosialisasi saat musim kawin atau merawat anak, menggunakan suara, gerakan ekor, dan aroma untuk berkomunikasi.
2. Persebaran dan Habitat
Sukau tuning merupakan pengerat endemik Indonesia dan Malaysia, tepatnya di Pulau Kalimantan bagian timur. Mereka nyaman hidup dalam hutan pegunungan dengan vegetasi lebat. Termasuk hewan arboreal, sukau tuning hampir tidak pernah menyentuh tanah dan lebih suka melompat serta berlari di antara pohon pada ketinggian 1.000—3.000 meter di atas permukaan laut.
3. Sistem Reproduksi
Informasi mengenai sistem reproduksi sukau tuning masih terbatas. Namun, betina menjalani masa kehamilan selama 6 minggu setelah dibuahi, menghasilkan hingga 9 anak dalam satu siklus. Peran betina dominan dalam pembesaran anak, namun durasi anak bersama induk serta usia rata-rata spesies ini di alam liar masih belum diketahui.
4. Selera Makanan yang Berbeda
Berbeda dengan tupai lainnya yang memakan kacang atau buah, sukau tuning lebih menyukai kulit pohon berserat dan lumut. Mereka juga mengonsumsi serangga seperti kumbang atau semut untuk melengkapi nutrisi. Makanan utama mereka membantu mengasah gigi depan yang tumbuh terus-menerus, mengatasi masalah pertumbuhan gigi pengerat.
5. Status Konservasi
Menurut IUCN Red List, sukau tuning masuk dalam kategori risiko rendah (Least Concern) dengan populasi yang stabil. Meski kerusakan hutan menjadi ancaman bagi habitatnya, sukau tuning terkenal cerdas dalam menghindari jebakan manusia, menunjukkan kemampuan bertahan hidupnya. Dengan kecepatan hingga 32 km per jam di atas pohon, mereka sulit ditangkap sehingga benar-benar merepresentasikan ungkapan kecil-kecil cabai rawit!
Baca Juga : Kamuflase Level Dewa! Ini 5 Ikan yang Bisa Menyatu dengan Batu Karang
Tinggalkan Balasan