ENAKUIS.COM – Selamatkan planet kita bukan hanya tugas manusia. Hewan pun berperan penting dalam menjaga ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, dan bahkan berkontribusi dalam memerangi perubahan iklim.
Dari serangga kecil hingga mamalia besar, seluruh makhluk ini berkontribusi untuk menjaga keseimbangan alam demi masa depan yang lebih baik. Contohnya adalah berang-berang yang mampu mencegah banjir serta melindungi hutan kelp atau hutan ganggang.
Berang-berang bukan sekadar hewan ikonik Kanada, melainkan juga insinyur ekosistem yang handal. Dengan membangun bendungan dan kolam, mereka membantu mengontrol kekeringan, banjir, dan polusi. Akibatnya, keanekaragaman hayati pun meningkat.
Sementara itu, berang-berang laut memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan lautan. Dengan memakan bulu babi, mereka membantu melindungi hutan kelp yang berfungsi menyerap karbon dioksida dan menjadi habitat bagi beragam kehidupan laut.
Tertarik untuk mengetahui hewan-hewan lainnya? Berikut adalah hewan-hewan yang dapat membantu manusia dalam menyelamatkan bumi, seperti yang sebagaimana dilansir oleh Liputan6. com dari Brightside.
1. Berang-berang laut: Pelindung hutan kelp
Berang-berang laut mungkin tampak menggemaskan, namun mereka memiliki fungsi vital dalam menjaga kesehatan laut. Dengan mengonsumsi bulu babi, mereka melindungi hutan kelp yang berperan menyerap karbon dioksida dan menjadi rumah bagi berbagai species laut. Selain itu, mereka juga mengendalikan populasi kepiting, sehingga membantu lamun tumbuh lebih baik dan menyimpan lebih banyak karbon. Meskipun sempat terancam punah akibat perburuan, populasi mereka kini mulai pulih, meski tumpahan minyak dan kehilangan habitat tetap menjadi ancaman serius.
2. Katak: Pembersih saluran air
Katak adalah pahlawan lingkungan yang sering diabaikan. Saat masih berudu, mereka mengonsumsi alga untuk menjaga kebersihan dan kadar oksigen di perairan. Saat dewasa, katak menghabiskan miliaran serangga setiap tahunnya, memberikan manfaat besar bagi petani dan lingkungan. Mereka juga berperan penting dalam rantai makanan, menjadi sumber makanan untuk burung dan hewan lain. Selain itu, katak berfungsi sebagai indikator awal masalah lingkungan, karena kulit mereka yang sensitif dapat menyerap racun.
3. Kelelawar: Pengendali serangga alami
Kelelawar sering kali mendapat reputasi buruk, padahal mereka adalah predator serangga yang hebat. Mewakili lebih dari seperlima dari semua spesies mamalia, kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang bisa terbang dengan sejati. Peran mereka tidak terbatas pada itu; mereka adalah pengendali hama alami yang sangat efektif.
Seekor kelelawar dapat memakan hingga 1.000 serangga dalam satu jam, memberikan keuntungan signifikan bagi petani dan masyarakat yang terganggu nyamuk. Sebuah koloni kelelawar berjumlah 50.000 ekor bisa menghabiskan jutaan nyamuk dalam semalam, yang diperkirakan menghemat sekitar $3,7 miliar bagi petani di Amerika Utara setiap tahunnya.
4. Kelabang rumah: Ahli pengendali hama
Kelabang rumah mungkin terlihat menakutkan saat muncul tiba-tiba, namun sebenarnya mereka adalah pakar dalam pengendalian hama. Kelabang berusaha keras menjaga rumah Anda tetap bebas dari serangga. Jadi, lain kali Anda melihatnya, janganlah buru-buru membunuh! Ingat, kelabang ini hanya menjalankan tugasnya.
Saat Anda tidur, makhluk-makhluk kecil ini bekerja keras melindungi Anda dari gangguan seperti laba-laba, kecoak, dan semut. Anggap saja mereka sebagai pembasmi hama alami yang tidak menggunakan bahan kimia. Meskipun penampilannya terkadang menyeramkan, kelabang rumah sama sekali tidak membahayakan manusia.
5. Tupai: Peran Penting dalam Regenerasi Hutan
Tupai bukan hanya hewan pengganggu, melainkan juga tukang kebun alami. Setiap musim gugur, mereka aktif mengumpulkan dan mengubur biji-bijian atau kacang dalam sebuah kegiatan yang dikenal sebagai scatter hoarding.
Menariknya, tupai memiliki sistem penyimpanan yang terorganisir. Mereka mengelompokkan biji-bijian agar lebih mudah diingat. Namun, ada satu kekurangan: tupai bukanlah pengingat yang baik. Mereka sering kali melupakan lokasi sebagian besar makanan yang disembunyikan, dengan persentase mencapai 26% hingga 95%! Meskipun ini terdengar seperti kelemahan, alam justru diuntungkan oleh kelalaian ini. Biji-bijian yang terlupakan berpotensi tumbuh menjadi pohon baru, yang pada gilirannya membantu hutan berkembang dan bertahan.
Seekor tupai abu-abu dapat mengubur hingga 10.000 biji dalam satu musim gugur, yang merupakan kontribusi signifikan terhadap reboisasi alami! Penelitian dari University of Richmond menunjukkan betapa pentingnya peran tupai dalam menjaga kelestarian hutan ek, khususnya di Amerika Utara. Tanpa kehadiran mereka, hutan kita akan lebih kecil, kurang beragam, dan lebih lambat dalam proses regenerasi.
Baca Juga : 4 Perbedaan Antara Macan dan Harimau: Dari Motif hingga Habitat
Tinggalkan Balasan