PENAKUIS.COM – Salah satu kepercayaan yang cukup umum beredar adalah bahwa hiu akan mati jika mereka berhenti berenang. Apakah ini benar?
Nyatanya, jika kita memperhatikan spesies seperti hiu perawat dan hiu macan, anggapan tersebut terbukti salah. Kedua spesies ini, serta beberapa hiu lainnya, mampu berhenti berenang kapan saja mereka mau.
Hiu bernafas dengan cara memompa air melalui bukal, yaitu otot di bagian mulut yang secara aktif “menghirup” air dengan bantuan otot pipi, menariknya ke dalam mulut dan melewatinya ke insang. Metode ini memungkinkan hiu untuk berhenti bergerak namun tetap bisa bernapas.
Hiu juga dapat beristirahat di dasar laut tanpa harus khawatir, bahkan ada yang bisa mengubur sebagian tubuhnya di dalam pasir. Dalam situasi seperti ini, hiu menggunakan lubang yang disebut spirakel, yang terletak di belakang mata, untuk menarik air melalui insang ketika mulutnya tertutup.
Lalu, bagaimana dengan hiu yang tidak memiliki kemampuan memompa bukal?
Beberapa spesies hiu, seperti hiu putih besar, hiu paus, dan hiu mako, tidak memiliki kemampuan tersebut. Sebagai gantinya, mereka bergantung pada metode bernapas yang disebut ventilasi ram obligat, di mana hiu harus berenang dengan mulut terbuka.
Semakin cepat mereka berenang, semakin banyak air yang bisa mereka dorong melalui insang. Jika mereka berhenti berenang, maka pasokan oksigen pun akan terhenti. Dengan kata lain, mereka harus terus bergerak untuk tetap hidup.
Ada juga spesies hiu lainnya, seperti hiu karang, yang bernapas menggunakan kombinasi antara pompa bukal dan ventilasi ram obligat. Saat berenang perlahan, mereka dapat memanfaatkan pemompaan bukal untuk meningkatkan jumlah oksigen yang diterima dari metode ventilasi.
Baca Juga : Tokek Memiliki Kebiasaan Unik Menjilat Mata, Inilah Alasannya
Tinggalkan Balasan