Binatang dengan Kuping Terpanjang di Dunia, Bukan Gajah! Tetapi binatang satu ini?

PENAKUIS.COM – Saat ditanya tentang hewan dengan telinga paling besar, banyak yang mungkin akan menjawab gajah. Namun ternyata, gajah hanyalah salah satu hewan di daftar tersebut.

Mary Ellen Holden, ahli zoologi dan mamalia dari Museum Sejarah Alam Amerika di New York, mengonfirmasi bahwa gajah, khususnya gajah Afrika, memang memiliki telinga terbesar di antara seluruh hewan yang masih hidup saat ini.

Namun, ada lagi hewan dengan telinga sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, yaitu jerboa (Euchoreutes naso).

Jerboa adalah hewan pengerat nokturnal pemakan serangga yang hidup di kawasan gurun di Cina dan Mongolia. Hewan kecil ini hanya memiliki panjang tubuh sekitar 10 cm dari kepala hingga pangkal ekornya.

Meski tubuhnya kecil, ukuran telinganya mencapai 3,8 hingga 5 cm—atau setara dengan 40-50% dari panjang tubuhnya.

Perbandingan Ukuran Telinga Jerboa dan Gajah

Jika telinga jerboa memiliki proporsi sebesar 40-50% dari ukuran tubuhnya, lain halnya dengan gajah. Menurut Holden, telinga gajah Afrika rata-rata memiliki panjang hampir 1,2 meter, sedangkan panjang tubuhnya mencapai 6-7,5 meter. Dengan demikian, telinga gajah hanya sekitar 17% dari total panjang tubuhnya.

Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan proporsi telinga jerboa. Oleh karena itu, jerboa dinobatkan sebagai hewan dengan telinga terbesar jika dihitung berdasarkan perbandingan ukuran tubuh.

Sayangnya, jerboa merupakan hewan yang jarang terekam kamera. Penampilan jerboa di publik pertama kali terdokumentasi oleh tim Zoological Society of London pada tahun 2007 di Gurun Gobi, Mongolia.

Jonathan Baillie, pemimpin ekspedisi tersebut sekaligus ahli biologi konservasi, menyebut penampilan jerboa menyerupai Mickey Mouse dan menjulukinya “Mickey Mouse gurun.”

Fungsi Telinga Besar pada Jerboa

Telinga besar pada jerboa, gajah Afrika, dan beberapa hewan lainnya memiliki peran penting dalam membantu mereka bertahan di lingkungan panas dan kering. Telinga membantu membuang panas berlebih dari tubuh dengan cepat.

“Mereka dapat mengatur suhu tubuhnya secara efisien dengan melepaskan panas melalui telinga yang dipenuhi pembuluh darah,” jelas Holden mengutip Live Science.

Telinga binatang-binatang ini umumnya besar, tipis, dan kaya akan pembuluh darah. Saat kepanasan, pembuluh darah di dalam telinga mereka mengembang untuk mengeluarkan lebih banyak panas sehingga tubuh menjadi dingin. Sebaliknya, ketika malam tiba atau cuaca sedang dingin, pembuluh darah menyempit untuk membantu menjaga kehangatan tubuh.

“Saya pikir banyak orang sepakat bahwa telinga besar biasanya berhubungan dengan habitat lebih panas,” kata Holden.

Bahkan di antara spesies gajah, gajah Afrika memiliki telinga yang lebih besar daripada gajah Asia. Hal ini disebabkan karena gajah Afrika tinggal di wilayah yang lebih panas. Gajah Asia sendiri memiliki telinga sepanjang sekitar 0,5 meter atau hanya sekitar 7% dari panjang tubuhnya.

Memanfaatkan telinga sebagai alat pembuang panas adalah salah satu adaptasi unik hewan untuk bertahan hidup di gurun. Menurut Holden, ini menjadi cara alternatif bagi hewan gurun untuk menghindari kehilangan air berlebih seperti manusia yang mengandalkan proses berkeringat.

Khusus untuk jerboa, selain membantu mengatur suhu tubuh, telinga besarnya juga sangat bermanfaat untuk mendeteksi suara pada frekuensi rendah baik dari serangga yang menjadi mangsanya maupun dari predator yang mendekat.

Lima Hewan dengan Telinga Besar

Selain jerboa dan gajah, ada pula beberapa hewan lain yang dikenal memiliki telinga besar. Berikut adalah daftarnya menurut AZ Animals:

1. Koala

Koala menggunakan telinga besarnya untuk mendeteksi ancaman predator sebelum mereka mendekat. Telinga ini juga membantu mereka saat memanjat pohon dengan memberikan keseimbangan tambahan.

2. Rubah Fennec

Hewan ikonis gurun ini tak hanya dikenal karena daya tarik estetika telinganya, tetapi juga kemampuannya mendengar mangsa yang bersembunyi di bawah pasir. Selain itu, fungsinya serupa dengan jerboa dalam membantu mendinginkan tubuh di lingkungan panas.

3. Serval

Serval adalah kucing liar berukuran sedang yang tinggal di sabana Afrika. Dengan telinganya yang besar, serval mampu mendet

4. Kanguru Merah

Kanguru merah merupakan spesies kanguru terbesar dengan bobot yang bisa mencapai 36 hingga 90 kilogram (80-200 pon). Mereka memiliki kemampuan unik untuk menggerakkan telinga besar dan bundar mereka, mirip dengan fungsi sistem radar.

Fitur ini sangat berguna bagi kanguru untuk mendeteksi ancaman atau pergerakan dari jarak jauh. Selain itu, telinga ini juga membantu mereka tetap waspada terhadap predator yang mendekat, memungkinkan mereka melarikan diri tepat pada waktunya.

5. Trenggiling

Trenggiling (Orycteropus afer), dikenal sebagai hewan pemalu sekaligus pemakan serangga terbesar di Afrika, memiliki telinga besar yang sangat sensitif terhadap gelombang suara. Hal ini memungkinkan mereka mendeteksi bahkan suara langkah paling halus di sekitarnya.

Baca Juga : Mekanisme Regenerasi Tentakel Ubur-ubur Cladonema Terungkap


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *