Program linear adalah salah satu cabang matematika yang memiliki peranan penting dalam dunia bisnis dan industri. Program linear digunakan untuk mengoptimalkan hasil dengan mempertimbangkan batasan atau kendala yang ada. Dalam program linear, terdapat contoh soal yang dapat membantu dalam mempelajari dan memahami konsep dasar serta pemecahan masalah menggunakan program linear. Pada artikel ini, kita akan melihat beberapa contoh soal program linear matematika beserta pembahasannya.
Daftar Isi
1. Contoh Soal Program Linear Sederhana
Pertama, mari kita lihat contoh soal program linear sederhana. Misalkan terdapat seorang petani yang ingin menanam dua jenis tanaman, jagung dan kacang. Petani tersebut memiliki 2400 meter persegi lahan yang tersedia dan ingin memaksimalkan hasil panen kedua tanaman tersebut. Setiap meter persegi lahan yang ditanami jagung dapat menghasilkan 10 kg biji jagung, sedangkan setiap meter persegi lahan yang ditanami kacang dapat menghasilkan 15 kg biji kacang.
Untuk menanam jagung, petani tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp 500.000, sedangkan untuk menanam kacang, biayanya adalah Rp 400.000 per meter persegi. Selain itu, petani tersebut juga terbatas oleh waktu sehingga hanya dapat menanam maksimal 1600 meter persegi lahan setiap tahunnya.
Bagaimana petani tersebut dapat memaksimalkan hasil panen kedua tanaman tersebut dengan mempertimbangkan batasan dan kendala yang ada?
Langkah pertama adalah mendefinisikan variabel-variabel yang digunakan dalam program linear ini. Mari kita sebut J sebagai jumlah meter persegi lahan yang ditanami jagung dan K sebagai jumlah meter persegi lahan yang ditanami kacang.
Langkah 1: Menyusun Model
Model program linear untuk contoh soal ini dapat dituliskan sebagai berikut:
Maksimalkan Z = 10J + 15K
Dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada:
- J + K ≤ 2400 (ketersediaan lahan)
- 500J + 400K ≤ 500,000 (biaya)
- J + K ≤ 1600 (keterbatasan waktu)
- J, K ≥ 0 (variabel non-negatif)
Langkah 2: Menyelesaikan Model
Untuk menyelesaikan model program linear ini, kita perlu menggunakan metode simplex atau metode grafik. Namun, dalam artikel ini, kita akan menggunakan metode grafik untuk memudahkan pemahaman.
Langkah pertama adalah menggambar grafik dari batasan-batasan yang ada. Dalam kasus ini, kita akan menggambar grafik dari ketiga batasan: ketersediaan lahan, biaya, dan keterbatasan waktu.
Grafik batasan ketersediaan lahan dapat dilihat pada Gambar 1:

Grafik batasan biaya dapat dilihat pada Gambar 2:

Grafik batasan keterbatasan waktu dapat dilihat pada Gambar 3:

Langkah berikutnya adalah mencari titik potong dari ketiga grafik batasan. Titik potong tersebut adalah solusi optimal dari program linear ini. Dalam hal ini, titik potong terletak pada koordinat (800, 800).
Setelah menemukan solusi optimal, kita dapat menghitung nilai maksimal Z dengan menggantikan J dan K pada model program linear kita dengan nilai solusi optimal tersebut. Dalam hal ini, nilai Z yang maksimal adalah:
Z = 10(800) + 15(800) = 16,000 + 12,000 = 28,000
Dengan demikian, petani tersebut dapat memaksimalkan hasil panen dengan nilai 28,000 dengan menanam jagung sebanyak 800 meter persegi lahan dan kacang sebanyak 800 meter persegi lahan.
2. Contoh Soal Program Linear dengan Batasan Tambahan
Sekarang, mari kita lihat contoh soal program linear dengan batasan tambahan. Misalkan terdapat seorang produsen yang ingin memproduksi dua jenis produk, A dan B. Produsen tersebut memiliki 100 jam kerja per minggu dan ingin memaksimalkan keuntungan dari kedua produk tersebut. Setiap unit produk A memberikan keuntungan sebesar Rp 50,000, sedangkan setiap unit produk B memberikan keuntungan sebesar Rp 80,000.
Untuk memproduksi produk A, produsen tersebut membutuhkan 2 jam kerja, sedangkan untuk memproduksi produk B, produsen tersebut membutuhkan 4 jam kerja. Selain itu, produsen tersebut juga memiliki bahan baku terbatas. Untuk memproduksi satu unit produk A, produsen tersebut membutuhkan 3 kg bahan baku, sedangkan untuk memproduksi satu unit produk B, produsen tersebut membutuhkan 5 kg bahan baku.
Produsen tersebut memiliki keterbatasan dalam jumlah bahan baku. Misalkan produsen tersebut hanya memiliki 200 kg bahan baku setiap minggunya. Bagaimana produsen tersebut dapat memaksimalkan keuntungan dengan mempertimbangkan batasan dan kendala yang ada?
Langkah pertama adalah mendefinisikan variabel-variabel yang digunakan dalam program linear ini. Mari kita sebut A sebagai jumlah unit produk A yang diproduksi dan B sebagai jumlah unit produk B yang diproduksi.
Langkah 1: Menyusun Model
Model program linear untuk contoh soal ini dapat dituliskan sebagai berikut:
Maksimalkan Z = 50,000A + 80,000B
Dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada:
- 2A + 4B ≤ 100 (jam kerja)
- 3A + 5B ≤ 200 (bahan baku)
- A, B ≥ 0 (variabel non-negatif)
Langkah 2: Menyelesaikan Model
Untuk menyelesaikan model program linear ini, kita perlu menggunakan metode simplex atau metode grafik. Namun, dalam artikel ini, kita akan menggunakan metode grafik untuk memudahkan pemahaman.
Langkah pertama adalah menggambar grafik dari batasan-batasan yang ada. Dalam kasus ini, kita akan menggambar grafik dari kedua batasan: jam kerja dan bahan baku.
Grafik batasan jam kerja dapat dilihat pada Gambar 4:

Grafik batasan bahan baku dapat dilihat pada Gambar 5:

Langkah berikutnya adalah mencari titik potong dari kedua grafik batasan. Titik potong tersebut adalah solusi optimal dari program linear ini. Dalam hal ini, titik potong terletak pada koordinat (25, 15).
Setelah menemukan solusi optimal, kita dapat menghitung nilai maksimal Z dengan menggantikan A dan B pada model program linear kita dengan nilai solusi optimal tersebut. Dalam hal ini, nilai Z yang maksimal adalah:
Z = 50,000(25) + 80,000(15) = 1,250,000 + 1,200,000 = 2,450,000
Dengan demikian, produsen tersebut dapat memaksimalkan keuntungan dengan nilai 2,450,000 dengan memproduksi 25 unit produk A dan 15 unit produk B.
3. Contoh Soal Program Linear dengan Batasan Ketaksamaan
Selanjutnya, mari kita lihat contoh soal program linear dengan batasan ketaksamaan. Misalkan terdapat seorang pengusaha yang ingin mengoptimalkan alokasi sumber daya untuk tiga jenis produk, X, Y, dan Z. Pengusaha tersebut memiliki 800 jam kerja, 1000 kg bahan baku, dan 6000 unit mesin yang tersedia setiap minggunya.
Untuk memproduksi satu unit produk X, pengusaha tersebut membutuhkan 2 jam kerja, 3 kg bahan baku, dan menggunakan 1 unit mesin. Untuk memproduksi satu unit produk Y, pengusaha tersebut membutuhkan 4 jam kerja, 5 kg bahan baku, dan menggunakan 2 unit mesin. Sedangkan untuk memproduksi satu unit produk Z, pengusaha tersebut membutuhkan 3 jam kerja, 2 kg bahan baku, dan menggunakan 1 unit mesin.
Pengusaha tersebut ingin memaksimalkan total penghasilan dari ketiga produk tersebut. Setiap unit produk X memberikan penghasilan sebesar Rp 100,000, setiap unit produk Y memberikan penghasilan sebesar Rp 150,000, dan setiap unit produk Z memberikan penghasilan sebesar Rp 120,000.
Berdasarkan batasan-batasan yang ada, bagaimana pengusaha tersebut dapat mengalokasikan sumber daya untuk memaksimalkan penghasilan?
Langkah pertama adalah mendefinisikan variabel-variabel yang digunakan dalam program linear ini. Mari kita sebut X sebagai jumlah unit produk X yang diproduksi, Y sebagai jumlah unit produk Y yang diproduksi, dan Z sebagai jumlah unit produk Z yang diproduksi.
Langkah 1: Menyusun Model
Model program linear untuk contoh soal ini dapat dituliskan sebagai berikut:
Maksimalkan Z = 100,000X + 150,000Y + 120,000Z
Dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada:
- 2X + 4Y + 3Z ≤ 800 (jam kerja)
- 3X + 5Y + 2Z ≤ 1000 (bahan baku)
- X + 2Y + Z ≤ 6000 (mesin)
- X, Y, Z ≥ 0 (variabel non-negatif)
Langkah 2: Menyelesaikan Model
Untuk menyelesaikan model program linear ini, kita perlu menggunakan metode simplex atau metode grafik. Namun, dalam artikel ini, kita akan menggunakan metode simplex untuk memudahkan pemahaman.
Langkah pertama adalah mengubah model program linear menjadi bentuk standar. Bentuk standar dari model program linear ini dapat dituliskan sebagai berikut:
- 2X + 4Y + 3Z + S1 = 800
- 3X + 5Y + 2Z + S2 = 1000
- X + 2Y + Z + S3 = 6000
- Z = 0
Langkah berikutnya adalah menghitung nilai-nilai koefisien dari fungsi tujuan dan batasan-batasan yang ada. Dalam hal ini, nilai-nilai koefisien adalah sebagai berikut:
- Fungsi tujuan: 100,000, 150,000, 120,000, 0
- Batasan 1: 2, 4, 3, 1
- Batasan 2: 3, 5, 2, 1
- Batasan 3: 1, 2, 1, 1
Setelah itu, kita dapat menggunakan metode simplex untuk mencari solusi optimal dari program linear ini. Solusi optimal dari program linear ini adalah X = 150, Y = 250, Z = 200, dengan nilai maksimal Z = 58,000,000.
Dengan demikian, pengusaha tersebut dapat memaksimalkan penghasilan dengan nilai 58,000,000 dengan memproduksi 150 unit produk X, 250 unit produk Y, dan 200 unit produk Z.
4. Contoh Soal Program Linear dengan Batasan Ketaksamaan dan Nilai Minimum
Terakhir, mari kita lihat contoh soal program linear dengan batasan ketaksamaan dan nilai minimum. Misalkan terdapat seorang pengusaha yang ingin memproduksi dua jenis produk, A dan B. Pengusaha tersebut memiliki 500 jam kerja dan ingin meminimalkan biaya produksi kedua produk tersebut.
Untuk memproduksi satu unit produk A, pengusaha tersebut membutuhkan 2 jam kerja, sedangkan untuk memproduksi satu unit produk B, pengusaha tersebut membutuhkan 3 jam kerja. Selain itu, pengusaha tersebut juga memiliki keterbatasan dalam jumlah bahan baku. Untuk memproduksi satu unit produk A, pengusaha tersebut membutuhkan 4 kg bahan baku, sedangkan untuk memproduksi satu unit produk B, pengusaha tersebut membutuhkan 5 kg bahan baku.
Biaya produksi satu unit produk A adalah Rp 200,000, sedangkan biaya produksi satu unit produk B adalah Rp 250,000.
Pengusaha tersebut memiliki keterbatasan dalam jumlah modal. Misalkan pengusaha tersebut hanya memiliki Rp 1,000,000 modal untuk produksi.
Berdasarkan batasan-batasan yang ada, bagaimana pengusaha tersebut dapat mengalokasikan sumber daya untuk meminimalkan biaya produksi?
Langkah pertama adalah mendefinisikan variabel-variabel yang digunakan dalam program linear ini. Mari kita sebut A sebagai jumlah unit produk A yang diproduksi dan B sebagai jumlah unit produk B yang diproduksi.
Langkah 1: Menyusun Model
Model program linear untuk contoh soal ini dapat dituliskan sebagai berikut:
Minimalkan Z = 200,000A + 250,000B
Dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada:
- 2A + 3B ≤ 500 (jam kerja)
- 4A + 5B ≤ 1000 (bahan baku) Dapatkan info dari Penakuis Terbaru tentang cpns,PGP,CPG,UT ,pppk dan kumpulan soal. Mari bergabung di Grup Telegram "Penakuis", caranya klik link https://t.me/penakuis, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.