PENAKUIS.COM – Bagi pecinta anjing, baik yang berbadan besar maupun mungil, hewan ini memang menjadi salah satu peliharaan populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dari sekian banyak pemilik anjing, sebagian memilih jenis anjing kecil yang tubuhnya tidak bisa tumbuh terlalu besar. Lalu, apa saja jenis anjing kecil favorit tersebut?
Jenis-Jenis Anjing Kecil yang Menggemaskan
Pemilik anjing kecil biasanya memiliki alasan tertentu untuk memeliharanya. Salah satunya adalah karena tubuh mereka tetap mungil dan menggemaskan meskipun sudah berumur.
Jenis anjing kecil bukan berarti mengalami masalah tumbuh kembang atau kerdil. Sebaliknya, ras ini secara alami memang berpostur kecil namun tetap sehat. Selain ukurannya yang imut, anjing kecil juga cenderung lebih mudah dirawat dibanding jenis berbadan besar, menjadikannya pilihan ideal bagi pemula.
Meskipun serupa dalam ukuran, setiap ras anjing kecil memiliki karakter dan kebutuhan perawatan yang berbeda. Berikut ulasan tentang beberapa di antaranya:
1. Yorkshire Terrier
Jika mencari anjing kecil yang loyal, Yorkshire Terrier bisa jadi pilihan tepat. Dengan berat tubuh hanya sekitar 0,9-1,3 kg, anjing ini terlihat seperti mainan boneka berkat bulunya yang panjang dan lebat.
Yorkshire Terrier memiliki kepribadian percaya diri, vokal, protektif, dan cenderung suka menarik perhatian orang di sekitarnya. Untuk memastikan kebahagiaannya, sediakan ruang bermain luas dan sering ajak dia berjalan-jalan sesuai sifat alaminya yang aktif dan ceria.
2. Pudel
Pudel adalah salah satu ras anjing kecil paling populer. Ciri khas utamanya terletak pada bulunya yang keriting, tebal, dan kecoklatan, membuatnya tampak seperti boneka hidup.
Berawal dari Jerman, ras Pudel memiliki usia hidup rata-rata 12-15 tahun. Mereka dikenal cerdas, patuh, aktif, dan cukup mudah dilatih. Dalam perawatannya, penting untuk rutin merapikan bulu tebalnya di salon perawatan hewan dan memberikan makanan bernutrisi serta vitamin agar tetap sehat dan lincah.
3. Chihuahua
Ras mungil lainnya yang sering dipelihara adalah Chihuahua. Dengan wajah manis dan tubuh kecil berbobot kurang dari 3 kg, Chihuahua mampu memikat hati para pencinta hewan.
Uniknya, warna bulu Chihuahua sangat beragam mulai dari cokelat, cream, putih, hingga golden dan kuning keemasan. Hewan ini sangat enerjik dan aktif sehingga cocok bagi mereka yang tinggal sendiri.
Namun, penting untuk memperhatikan kebutuhan Chihuahua akan ruang bermain yang cukup luas agar ia tetap merasa nyaman dan bebas bergerak.
4. Anjing Maltese
Anjing Maltese dikenal sebagai salah satu ras anjing kecil tertua di dunia, yang telah ada sejak 3.000 tahun lalu. Dari segi penampilan, anjing Maltese memiliki kemiripan rupa dengan Pudel. Keduanya terlihat menyerupai boneka lucu yang hidup dan berjalan.
Walaupun sulit dibedakan, keduanya memiliki ciri khas tersendiri, terutama pada karakteristik bulunya. Jika bulu Pudel lebih tebal dan keriting, Maltese justru memiliki bulu putih tebal yang cenderung lurus atau bergelombang lembut.
Keunikan lain dari Maltese adalah bahwa bulunya dapat tumbuh panjang dan lebat. Banyak pemilik yang sengaja membiarkan bulu tersebut tumbuh untuk memberikan tampilan yang lebih fluffy dan menggemaskan.
Dari sisi sifat, anjing Maltese dikenal sebagai hewan yang ceria, lembut, jinak, serta mudah bergaul. Ia juga responsif terhadap pemiliknya namun tidak terlalu aktif. Selain itu, Maltese bukanlah tipe anjing pemalu, sehingga ia mudah berteman dengan orang baru.
5. Anjing Pomeranian
Anjing Pomeranian, sering disebut “anjing Pom,” merupakan salah satu jenis anjing mungil yang menjadi favorit para pecinta hewan di Indonesia. Menariknya, sebelum menjadi kecil seperti sekarang, anjing Pom memiliki sejarah evolusi yang unik.
Awalnya, Pomeranian adalah jenis anjing penggembala dengan ukuran tubuh yang jauh lebih besar. Ia juga digunakan untuk menarik kereta luncur, dengan berat tubuh rata-rata sekitar 13 kg.
Namun, sejak tahun 1800-an, anjing Pomeranian mulai dipelihara sebagai hewan rumah tangga dan tidak lagi difungsikan sebagai anjing pekerja. Selama proses tersebut, ukurannya terus menyusut. Kini, berat rata-rata anjing Pom hanya berada di kisaran 1-3 kg, dengan tinggi sekitar 20-28 cm. Saking kecilnya, banyak orang mengiranya sebagai boneka anjing.
Salah satu hal utama dalam perawatan Pom adalah memastikan bulunya tetap dalam kondisi rapi, karena bulunya mudah tumbuh panjang. Oleh sebab itu, para pemiliknya disarankan untuk rutin membawa mereka ke salon perawatan agar tetap terlihat bersih dan teratur.
6. Anjing Dachshunds
Dachshunds adalah jenis anjing mungil lain yang tak kalah lucu dan ikonik. Berasal dari Jerman, ia sering dijuluki sebagai “anjing berang-berang” karena tampilannya yang khas: tubuh panjang, telinga lebar, dan kaki pendek mungil.
Meski tergolong kecil, Dachshunds memiliki berat badan yang sedikit lebih besar dibandingkan anjing kecil pada umumnya, yaitu sekitar 15 kg. Namun, postur tubuhnya yang datar dan kaki pendek memberikan kesan mini meskipun bobotnya cukup berat.
Dalam hal kepribadian, Dachshunds dikenal cerdas, mandiri, dan penuh keberanian namun memiliki sedikit sifat keras kepala. Keunikannya adalah insting protektif yang membuatnya selalu ingin melindungi pemiliknya seolah menjadi pengawal kecil tapi menggemaskan.
Perawatan Dachshunds tergolong mudah karena mereka tidak memiliki bulu panjang atau tebal yang perlu perawatan ekstra.
Jenis Anjing Kecil Favoritmu?
Jadi, jika kamu diminta memilih di antara ketiga jenis anjing kecil ini, mana yang paling menarik untuk kamu miliki di rumah?
Apa pun pilihanmu nantinya, pastikan kamu mampu merawatnya dengan baik sesuai kebutuhan spesifik masing-masing jenis!
Tinggalkan Balasan