PENAKUIS.COM – Ikan Boesemani Rainbow dikenal sebagai spesies yang cerdas, aktif, dan memiliki kebiasaan bergerombol. Pesona utama ikan ini terletak pada tubuhnya yang dihiasi warna biru muda bergradasi kuning-oranye dari bagian tengah hingga ekor, menjadikannya primadona bagi para penghobi ikan hias.
Namun, memelihara ikan ini membutuhkan perawatan khusus, sehingga kurang cocok bagi pemula. Roy Fitra, seorang penghobi ikan hias asal Pademangan, Jakarta Utara, menjelaskan bahwa keindahan warna Boesemani sangat dipengaruhi oleh kualitas air dan kondisi akuarium. Stabilitas parameter air menjadi kunci utama dalam merawat ikan ini. Idealnya, suhu air tangki harus berada dalam rentang 24–26 derajat Celsius, dan setiap minggu perlu dilakukan pengurasan sekitar seperempat volume akuarium.
Kebersihan air juga harus dijaga dengan baik karena sisa pakan yang mengotori air dapat memengaruhi mood Boesemani Rainbow. Untuk mendukung kondisi yang ideal, ikan ini cocok dipelihara bersama spesies seperti ikan yoyo, corydoras, atau jenis pembersih lainnya. Selain itu, mereka juga dapat hidup berdampingan dengan ikan guppy, cupang, atau neon tetra yang cenderung damai.
Boesemani lebih nyaman tinggal di tangki yang dilengkapi tanaman air lebat dengan dasar pasir. Meski begitu, penting untuk memberikan area bebas tanaman agar mereka bisa berenang dengan leluasa sebagaimana di habitat aslinya. Roy menyarankan agar tangki diisi 6–8 ekor Boesemani karena mereka memiliki sifat berkoloni. Ketika mood sedang bahagia, warna tubuh mereka menjadi semakin cerah dan memukau.
Ikan yang memiliki nama Latin *Melanotaenia boesemani* ini berasal dari Papua Barat dan ditemukan di tiga danau utama: Ajamaru, Hain, dan Aitinjo. Di habitat aslinya, Boesemani Rainbow lebih menyukai perairan dangkal dengan vegetasi air yang tumbuh subur. Sayangnya, spesies ini berada dalam ancaman kepunahan di alam liar sehingga aktivitas penangkapan dan ekspornya dilarang. Hampir semua individu yang diperjualbelikan berasal dari hasil pemijahan.
Saat dewasa, Boesemani Rainbow dapat mencapai panjang 8–11 sentimeter dengan usia rata-rata 6–8 tahun tergantung kondisi tangki. Tubuhnya berbentuk tinggi pipih dan ellipsoid dengan sirip dubur simetris terhadap sirip punggung yang memanjang. Sirip ekornya bercabang dua, dan kepalanya sempit memiliki mata besar yang khas. Perbedaan antara jantan dan betina dapat diamati melalui warna dan ukuran: jantan biasanya lebih besar dengan tubuh berwarna lebih cerah, sementara betina cenderung berwarna biru gelap.
Untuk urusan pakan, ikan ini tidak rewel. Mereka bisa memakan berbagai jenis makanan populer seperti pakan hidup, buatan, maupun beku. Meski demikian, kualitas pakan sangat berpengaruh terhadap intensitas warna tubuh mereka. Disarankan untuk memberikan makanan dari produsen terpercaya secara rutin, dengan tambahan pakan segar setidaknya seminggu sekali. Menurut Roy, jenis pakan seperti cacing sutra atau cacing darah merupakan pilihan yang ideal untuk menjaga kesehatan sekaligus pesona warna ikan.
Baca Juga : 7 Hewan dengan Bau Paling Menyengat, Siap-Siap Tutup Hidung!
Tinggalkan Balasan