PENAKUIS.COM – Setiap spesies hewan di dunia memiliki kemampuan unik untuk bergerak sesuai kebutuhan dan lingkungannya. Salah satu yang luar biasa adalah kambing gunung, yang mampu mendaki tebing-tebing curam tanpa kehilangan keseimbangan. Lalu, apa rahasianya? Berikut penjelasannya.
Faktanya, kambing gunung sebenarnya bukanlah bagian dari kelompok kambing ternak. Hewan ini adalah spesies tunggal dalam keluarga khususnya sendiri dan justru lebih erat hubungannya dengan antelop dan rusa dibandingkan kambing pada umumnya.
Menurut AZ Animals, populasi kambing gunung di dunia diperkirakan sekitar 100 ribu ekor. Habitat mereka tersebar di wilayah barat Amerika Utara, terutama di Pegunungan Rocky dan pegunungan Cascades di Amerika Serikat dan Kanada. Selain keahlian mendakinya, kambing gunung juga memiliki bulu tebal yang melindungi mereka dari suhu dingin sekaligus membantu mereka berbaur dengan lingkungan berbatu dan bersalju.
Mengapa Kambing Gunung Mendaki Tebing?
Ada dua alasan utama mengapa kambing gunung aktif mendaki untuk mencari makanan dan menghindari predator.
Sebagai hewan herbivora, makanan utama mereka terdiri dari rerumputan, alang-alang, kulit kayu, ranting, dan lumut. Karena sedikit sekali hewan lain yang mampu mencapai habitat tinggi mereka, persaingan untuk mendapatkan makanan pun relatif minim.
Selain itu, kambing gunung sangat ahli menghindari ancaman dari predator seperti serigala, koyote, dan puma. Meskipun tidak tangkas dalam berlari cepat, kemampuan mereka untuk bergerak lincah di atas tebing yang curam menjadi keterampilan bertahan hidup yang sangat efektif.
Bagaimana Kambing Gunung Bisa Mendaki dengan Aman?
Kambing gunung dilengkapi adaptasi unik yang memungkinkan mereka mendaki dengan stabil. Salah satu faktor utamanya adalah struktur kuku mereka yang terbelah. Dengan dua jari yang dapat bermanuver secara independen, mereka bisa mencengkeram permukaan bebatuan dengan baik.
Kuku kambing gunung memiliki bagian luar yang keras untuk melindungi dari goresan batuan tajam serta bagian dalam yang lunak dan agak elastis. Bagian dalam ini berbentuk cekung, memungkinkan mereka mendapatkan cengkraman yang lebih kuat serta menambah traksi saat bergerak di tebing.
Selain itu, kuku mereka dilengkapi area tajam yang membantu mengurangi risiko terpeleset, bahkan di medan berbatu yang licin. Kombinasi adaptasi struktur kaki inilah yang menjadikan kambing gunung mampu melintasi tebing-tebing curam dengan percaya diri dan aman.
Baca Juga : Indonesia juga memiliki kanguru, yang dapat ditemukan di Papua, selain di Australia
Tinggalkan Balasan