Kenali 5 Hewan yang Menjadi Musuh Alami Penguin

PENAKUIS.COM – Penguin merupakan burung yang lincah, hidup berkelompok, dan memiliki kemampuan kamuflase unik. Warna hitam dan putih pada bulu penguin ternyata berfungsi sebagai perlindungan alami, membantu mereka menyamar dari ancaman pemangsa, baik di air maupun udara. Dengan kelebihan tersebut, penguin kerap kali tidak mudah menjadi target mangsa.

Namun demikian, penguin muda dan telurnya sering kali menjadi buruan hewan lain. Bahkan, beberapa predator andal mampu mengintai dan menyerang penguin dewasa di habitat aslinya, terutama di air.

Karena sebagian besar aktivitas penguin berlangsung di dalam air, banyak predator alami mereka juga berasal dari ekosistem perairan. Berikut lima hewan yang menjadi ancaman utama bagi penguin.

1. Singa laut

Singa laut dikenal dengan ciri khas telinga kecil, sirip depan memanjang, serta tubuh yang besar dan kuat. Predator ini terutama mengandalkan singa laut jantan untuk melakukan perburuan penguin.

Singa laut jantan dapat tumbuh hingga panjang 2,4 meter dengan berat mencapai 300 kg. Menurut Ranger Planet, mereka mampu berenang dengan kecepatan hingga 56 km/jam. Dengan kecepatan yang jauh melampaui kemampuan berenang penguin, singa laut dapat dengan mudah mengejar dan menangkap mangsanya.

Ketika di darat, sirip belakang singa laut berfungsi untuk melumpuhkan penguin. Setelah itu, mangsa akan digenggam di bagian lehernya sebelum dibawa kembali ke air untuk dikonsumsi.

2. Hiu

Meskipun bukan makanan utama hiu, penguin bisa menjadi sasaran saat sumber makanan lain sulit dijumpai. Beberapa spesies hiu, seperti hiu putih besar, hiu martil, dan hiu macan, dapat memangsa penguin di kondisi tertentu, seperti dijelaskan oleh A-Z Animals.

Meskipun penguin adalah perenang tangguh misalnya, penguin Gentoo mampu berenang dengan kecepatan hingga 35 km/jam kecepatannya masih kalah jauh dibanding kecepatan hiu putih besar yang mencapai 56 km/jam. Hal ini membuat hiu cukup mudah menangkap penguin apabila diperlukan.

3. Leopard seal

Leopard seal banyak ditemukan di wilayah perairan Antartika dan dikenal sebagai hewan tenang sekaligus predator oportunistik. Menurut American Oceans, makanan mereka bervariasi, termasuk ikan, cumi-cumi, krustasea, anjing laut lain, dan tentu saja penguin.

Predator ini memiliki trik khusus saat memburu penguin. Biasanya, leopard seal menunggu dalam posisi mengambang di dekat daratan atau es tempat penguin berada. Ketika seekor penguin masuk ke air, leopard seal dengan sigap menangkap burung tersebut, lalu mencabik-cabiknya sebelum menelannya.

4. Orca

Orca, juga dikenal sebagai paus pembunuh, adalah predator puncak lautan Antartika karena tidak memiliki pemangsa alami. Hewan ini memiliki pola makan yang sangat luas mulai dari ikan kecil hingga paus lain dan tidak terkecuali penguin.

Menurut Exploration Junkie, orca dewasa dapat mengonsumsi hingga 227 kg makanan setiap hari. Teknik berburu orca pun sangat canggih; salah satunya adalah menabrakkan diri ke es untuk menjatuhkan mangsa seperti anjing laut atau penguin ke dalam air. Mengingat ukuran orca yang besar dan kekuatannya, memangsa penguin yang relatif kecil bukanlah tantangan berarti.

5. Lumba-lumba

Meski lumba-lumba lebih dikenal sebagai mamalia laut yang ramah dan cerdas, beberapa spesies lumba-lumba dewasa berpotensi menjadi predator bagi penguin kecil. Lumba-lumba biasanya memakan ikan, cumi-cumi, serta krustasea seperti udang.

Ocean Fauna menjelaskan bahwa jika lumba-lumba bertemu dengan penguin yang ukurannya lebih kecil dari rata-rata, kemungkinan besar mereka akan memangsa burung tersebut. Namun demikian, hal ini jarang terjadi karena lumba-lumba umumnya memilih invertebrata dan berbagai jenis ikan sebagai makanan utama.

Demikianlah lima hewan predator alami yang menjadi ancaman bagi populasi penguin di alam liar. Meski cukup menyedihkan membayangkan burung ikonik ini dimangsa oleh makhluk lain, inilah hukum alam yang menjaga keseimbangan ekosistem secara menyeluruh.

Baca Juga : 4 Hewan yang Memiliki Kebiasaan Menyimpan Makanan untuk Masa Depan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *