PENAKUIS.COM – Flamingo adalah salah satu dari enam spesies burung dengan ciri khas warna merah muda, kaki panjang ramping, dan paruh melengkung ke bawah. Burung ini memiliki leher yang anggun, sayap lebar, serta ekor pendek. Tingginya berkisar antara 90 hingga 150 cm dan dikenal sebagai makhluk sosial yang hidup dalam kawanan besar berjumlah ratusan, sering kali membentuk formasi penerbangan yang panjang dan melengkung.
Populasi flamingo kecil (lesser flamingo) tercatat mencapai 1,5 hingga 2,5 juta ekor, menjadikannya yang paling banyak dibanding jenis lain. Populasi flamingo besar (greater flamingo) berada di peringkat kedua, meskipun jumlah pastinya sulit diperkirakan karena pola migrasi mereka yang luas dan habitatnya yang tersebar.
Pertumbuhan Flamingo
Flamingo membangun sarang berupa gundukan lumpur di tepi perairan. Di bagian atas sarang terdapat lubang dangkal tempat flamingo betina bertelur. Kedua induk bergantian menjaga agar telur tetap hangat hingga menetas setelah sekitar 30 hari.
Anak flamingo lahir dengan kulit putih dan bulu lembut, serta memiliki paruh lurus yang baru melengkung seiring pertumbuhannya. Orang tua memberi makan anak flamingo dengan cairan khusus yang dihasilkan dalam sistem pencernaan mereka. Anak flamingo mulai meninggalkan sarang setelah berusia lima hari untuk bergabung dengan kelompok kecil teman sebayanya.
Saat mencapai usia tiga minggu, flamingo muda akan digiring ke dalam kelompok besar yang disebut crèches oleh flamingo dewasa. Pada tahap ini, mereka mulai mencari makan sendiri dengan cara mengaduk dasar perairan dangkal menggunakan kaki berselaput untuk mengangkat bahan organik. Makanan utama mereka mencakup diatom alga, alga biru-hijau, serta invertebrata seperti moluska kecil dan krustasea. Pigmen karotenoid dalam makanan ini menjadi alasan kulit flamingo berwarna merah muda.
Metode makan flamingo melibatkan penyaringan makanan menggunakan struktur kecil menyerupai sisir di paruh mereka, saat kepala mereka terayun dari sisi ke sisi di air berlumpur.
Jenis-Jenis Flamingo
Flamingo diklasifikasikan menjadi beberapa spesies, seperti:
– Flamingo Karibia (Phoenicopterus ruber ruber)
– Flamingo Dunia Lama (Phoenicopterus ruber roseus), tersebar di Afrika, Eropa Selatan, dan Asia
– Flamingo Chili (Phoenicopterus chilensis), jenis yang hidup di pedalaman
– Flamingo Andes (Phoenicoparrus andinus) dan Flamingo James (Phoenicoparrus jamesi), ditemukan di Pegunungan Andes setelah sebelumnya sempat dianggap punah pada tahun 1956
– Flamingo Kecil (Phoenicopterus minor), menghuni danau-danau di Afrika Timur, Afrika Selatan, Madagaskar, serta India
Flamingo kecil memiliki populasi melimpah di beberapa danau besar Afrika Timur, terutama saat musim kawin, ketika lebih dari satu juta burung berkumpul. Sementara itu, flamingo besar berkembang biak dalam koloni besar di sepanjang pesisir Samudra Atlantik serta Teluk Meksiko di kawasan tropis dan subtropis Amerika.
Migrasi Flamingo
Secara alami, flamingo bukanlah burung migrasi tetap. Namun, kondisi lingkungan seperti perubahan iklim dan ketinggian air memengaruhi pola perpindahan mereka. Ketika permukaan air naik atau habitat mengering, koloni flamingo cenderung berpindah ke lokasi yang lebih cocok.
Flamingo yang mendiami daerah dataran tinggi dapat bermigrasi ke wilayah beriklim hangat selama musim dingin saat air membeku. Selain itu, beberapa spesies kembali ke koloni asal untuk berkembang biak, sementara lainnya bergabung dengan koloni tetangga.
Faktor lainnya yang memengaruhi perpindahan flamingo antara lain:
– Kondisi lingkungan yang kering atau tidak mendukung kehidupan
– Adaptasi terhadap perubahan habitat yang terjadi secara alami
Baca Juga : Bagaimana Hewan Liar Mempertahankan Diri di Suhu Dingin Wilayah Kutub?
Tinggalkan Balasan