Perhatikan kutipan cerpen berikut! “Bagaimana cara menyampaikan keluhan mengenai mampetnya saluran air di kamar kecil itu kepada pihak sekolah?” kata Soleh dalam hati. Soleh berpikir untuk menyampaikan unek-uneknya kepada wali kelas atau salah seorang guru. Namun, ia ragu-ragu apakah para guru bersedia mendengarkan keluhannya. Menurut pikirannya, para guru tentu sibuk dengan tugas masing-masing. Apakah langsung menyampaikan kepada kepala sekolah? Ah, ia tidak berani masuk ke ruang kepala sekolah. Maksudnya, apa yang hendak ia utarakan tentu tidak sebanding dengan pekerjaan kepala sekolah. Akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah?

Kato

Perhatikan kutipan cerpen berikut! “Bagaimana cara menyampaikan keluhan mengenai mampetnya saluran air di kamar kecil itu kepada pihak sekolah?” kata Soleh dalam hati. Soleh berpikir untuk menyampaikan unek-uneknya kepada wali kelas atau salah seorang guru. Namun, ia ragu-ragu apakah para guru bersedia mendengarkan keluhannya. Menurut pikirannya, para guru tentu sibuk dengan tugas masing-masing. Apakah langsung menyampaikan kepada kepala sekolah? Ah, ia tidak berani masuk ke ruang kepala sekolah. Maksudnya, apa yang hendak ia utarakan tentu tidak sebanding dengan pekerjaan kepala sekolah. Akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah?

  1. Tokoh Soleh marah melihat keadaan kamar mandi sekolah yang tidak pernah dibersih-bersihkan oleh penjaga sekolah.
  2. Tokoh Soleh sedih melihat keadaan lingkungan sekolah yang tidak dijaga kebersihannya.
  3. Tokoh Soleh kecewa terhadap keadaan lingkungan sekolah yang tidak mencerminkan identitas sekolah.
  4. Tokoh Soleh gagal menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan pendapatnya kepada pihak sekolah.
  5. Tokoh Soleh bingung menentukan cara yang tepat untuk menyampaikan keluhannya kepada pihak sekolah.

Jawaban: E. Tokoh Soleh bingung menentukan cara yang tepat untuk menyampaikan keluhannya kepada pihak sekolah..

Dilansir dari Ensiklopedia, perhatikan kutipan cerpen berikut! “bagaimana cara menyampaikan keluhan mengenai mampetnya saluran air di kamar kecil itu kepada pihak sekolah” kata soleh dalam hati. soleh berpikir untuk menyampaikan unek-uneknya kepada wali kelas atau salah seorang guru. namun, ia ragu-ragu apakah para guru bersedia mendengarkan keluhannya. menurut pikirannya, para guru tentu sibuk dengan tugas masing-masing. apakah langsung menyampaikan kepada kepala sekolah ah, ia tidak berani masuk ke ruang kepala sekolah. maksudnya, apa yang hendak ia utarakan tentu tidak sebanding dengan pekerjaan kepala sekolah. akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah tokoh soleh bingung menentukan cara yang tepat untuk menyampaikan keluhannya kepada pihak sekolah..

Bagikan:

Tags