5 Hewan Herbivora dengan Tampilan Menakutkan, tapi Jenisnya Jinak

PENAKUIS.COM – Ketika mendengar istilah “hewan buas,” pikiran kita sering langsung tertuju pada predator ganas seperti singa, harimau, atau buaya makhluk dengan gigi tajam, tubuh besar, dan suara yang menakutkan. Namun, dunia satwa memiliki kerumitan tersendiri. Tidak semua hewan yang tampak menyeramkan adalah pemangsa daging. Bahkan, beberapa memiliki tampilan garang tetapi ternyata pemakan tumbuhan sejati.

Fenomena ini menarik karena menunjukkan bahwa tampilan fisik tidak selalu mewakili pola hidup hewan. Ada herbivora dengan penampilan yang bisa menimbulkan rasa takut, tetapi mereka bercokol di dunia vegetarian; hidup damai menikmati dedaunan tanpa melukai hewan lain. Berikut adalah lima hewan dengan tampilan kekar atau intimidatif, namun pola makan mereka jauh dari reputasi buas tersebut.

1. Gajah

Gajah menjadi contoh nyata hewan yang mengagumkan sekaligus menakutkan karena ukurannya yang sangat besar. Meski demikian, gajah adalah pemakan tumbuhan (herbivora) dengan pola makan sederhana namun mengesankan. Setiap hari, gajah bisa melahap 75 hingga 150 kilogram rumput, daun, buah, kulit pohon, dan akar. Dengan belalai yang panjang, mereka dapat menjangkau makanan di tempat tinggi maupun di permukaan tanah.

Sistem pencernaan gajah tergolong tidak efisien, sehingga mereka menghabiskan sebagian besar waktu untuk makan sekitar 16 jam setiap hari! Selain itu, mereka mampu minum lebih dari 100 liter air setiap harinya untuk menjaga tubuh dan kekuatannya. Meski tubuhnya besar dan terlihat menakutkan, sumber energi mereka berasal dari diet murni berbasis tumbuhan.

2. Gorila

Primata kuat ini sering disebut sebagai simbol kekuatan di dunia satwa. Dengan otot besar, dada bidang, dan lengan panjang nan kekar, banyak orang mengira gorila adalah pemburu ganas. Namun siapa sangka, gorila adalah herbivora sejati yang lebih memilih daun, buah, batang, dan bunga sebagai sumber makanan utama mereka.

Gaya hidup gorila terbilang santai namun tetap produktif dalam mencari makanan. Mereka biasanya sibuk makan di pagi dan sore hari, sementara siang digunakan untuk beristirahat (melansir laman Pets on Moms). Gorila cenderung selektif dalam memilih bagian tumbuhan yang disantap, mungkin hanya daun atau bunga tertentu yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Karena tumbuhan memiliki kandungan nutrisi yang rendah, mereka harus makan dalam jumlah besar untuk mencukupi energi harian. Pada musim buah yang melimpah, terutama di habitat gorila dataran rendah barat dan timur, buah dapat menyumbang hingga 25% dari total asupan makanan mereka.

3. Bison

Bison, penghuni ikonik padang rumput Amerika Utara, memiliki fisik yang mengesankan dengan tanduk tajam dan tubuh besar menyerupai tank. Saat merasa terancam, mereka mampu menyeruduk dengan kekuatan ekstrem hingga kendaraan dapat terguling. Namun, hewan ini memiliki pola makan yang bertolak belakang dengan kesan garangnya; bison hanya mengonsumsi rumput dan tumbuhan rendah lainnya.

Menurut laman The Environmental Literacy Council, Bison Amerika adalah herbivora sejati yang sebagian besar mengonsumsi rumput dan sedges, dengan sedikit tambahan dedaunan. Mereka menghabiskan waktu 9–11 jam sehari untuk merumput, disertai aktivitas ruminasi proses mengunyah ulang makanan yang telah mereka telan sebelumnya. Tabiat agresif bison bukanlah tanda sifat karnivora, melainkan refleksi dari kebutuhan mempertahankan diri, terutama pada musim kawin. Meskipun bertubuh besar dan tampak kuat, bison sama sekali tidak tertarik pada daging; serangan mereka murni untuk perlindungan, bukan untuk mengatasi rasa lapar.

4. Kuda Nil

Kuda nil adalah mamalia darat terbesar ketiga setelah gajah dan badak, memiliki tubuh besar berotot serta kebiasaan berendam di air untuk menjaga kelembapan kulit. Mereka menghabiskan waktu siang hari untuk berendam sambil bersantai, sementara malam digunakan untuk menggembalakan rumput hingga 6 jam, kadang-kadang menjelajah sejauh beberapa kilometer. Meski tampak lamban, kuda nil adalah salah satu makhluk paling berbahaya di alam liar dan bersikap agresif terhadap ancaman apa pun, seperti dijelaskan oleh Sandiego Zoo.

Kuda nil hidup dalam kelompok beranggotakan 10–30 ekor, meski bisa mencapai jumlah lebih besar dalam kondisi tertentu. Kawanan ini dipimpin oleh jantan dominan yang menjaga wilayahnya dengan gigi taring yang dapat mencapai panjang hingga 1,3 meter. Anak kuda nil menghadapi ancaman bukan hanya dari predator seperti buaya atau singa, tetapi juga dari sesama kuda nil dewasa dalam kawanan mereka sendiri.

5. Kanguru

Kanguru dikenal sebagai ahli tendangan yang luar biasa kuat. Saat menghadapi ancaman, mereka mampu melompat tinggi dan melepaskan tendangan dengan kekuatan besar. Meski daya juangnya mengesankan, hewan khas Australia ini sebenarnya adalah herbivora yang hanya makan rumput, daun, dan bunga.

Berdasarkan informasi dari Phys, kanguru memiliki pola makan herbivora fleksibel sebagai mixed feeder, memungkinkan mereka mengonsumsi berbagai jenis tumbuhan rumput, semak, hingga dedaunan tergantung musim. Kemampuan adaptasi ini membuat mereka mampu bertahan di kondisi lingkungan keras seperti padang terbuka Australia yang kering. Meski tubuh mereka tangguh dan tendangannya legendaris, kanguru secara alami bukanlah hewan agresif. Mereka cenderung damai, dan hanya menyerang jika merasa terancam atau membutuhkan pembelaan diri. Dengan semua itu, mereka menunjukkan sikap yang lebih condong pada perdamaian daripada konflik dan jauh dari sifat menyerang atau berburu.

Ketiga hewan ini bersama dua lainnya menunjukkan bahwa penampilan bukanlah indikator pola makan. Kesan fisik yang garang maupun perilaku agresif tidak selalu berarti mereka adalah pemangsa. Faktanya, hewan-hewan tersebut membuktikan bahwa kekuatan luar biasa bisa berasal dari pola makan vegetarian.

Baca Juga : Hewan-Hewan Tahan Haus yang Mampu Bertahan Tanpa Air Selama Bertahun-Tahun


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *