Kapibara: Hewan Menggemaskan dari Amerika Selatan

PENAKUIS.COM – Kapibara (Hydrochoerus hydrochaeris) merupakan makhluk yang unik dan menggemaskan. Ia sering dijuluki sebagai “tikus raksasa” karena ukuran tubuhnya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan tikus pada umumnya.

Hewan ini kian dikenal di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, berkat penampilannya yang menghibur serta sifatnya yang tenang dan ramah terhadap hewan-hewan lain.

Sering kali, kapibara digambarkan dalam bentuk karakter kartun yang menarik, menciptakan daya tarik tersendiri bagi para penggemar hewan.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai kapibara, mencakup asal-usulnya, kemungkinan untuk dipelihara di Indonesia, habitat, dan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Apa Itu Kapibara dan Dari Mana Asalnya?

Kapibara adalah hewan asli dari Amerika Selatan dan merupakan anggota dari keluarga Caviidae, bersama dengan tikus, marmut, dan chinchilla.

Berbeda dengan kerabatnya, kapibara merupakan hewan pengerat terbesar di dunia, mampu mencapai berat badan dewasa antara 35 hingga 66 kilogram dan panjang tubuh sekitar 1 hingga 1,3 meter.

Nama ilmiah kapibara, Hydrochoerus hydrochaeris, mencerminkan kedekatannya dengan lingkungan air, karena kapibara adalah hewan semi-akuatik yang sering dijumpai di area berair seperti sungai, danau, dan rawa-rawa.

Hewan ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Amerika Selatan, termasuk Brasil, Venezuela, Kolombia, dan Argentina. Kapibara hidup dalam kelompok sosial yang kuat dan sangat bergantung pada perairan.

Kecintaan mereka terhadap air membuat mereka sering berenang atau berendam untuk menjaga suhu tubuh, terutama karena mereka tinggal di daerah tropis yang cenderung panas.

Habitat dengan sumber air yang melimpah juga memberikan akses kepada kapibara untuk mendapatkan makanan dari berbagai tumbuhan air dan rumput-rumputan.

Di beberapa negara, kapibara dijadikan sebagai hewan peliharaan karena sifatnya yang jinak dan mudah beradaptasi dengan kehadiran manusia. Namun, penting untuk memahami kebutuhan ekologis dan perilaku alaminya sebelum memutuskan untuk memelihara hewan ini.

Bisakah Kapibara Dipelihara di Indonesia?

Memelihara kapibara memungkinkan, tetapi membutuhkan perhatian dan pertimbangan khusus di Indonesia.

Karena kapibara termasuk dalam kategori hewan eksotis, proses perizinan dan pemeliharaan harus mematuhi aturan yang ketat untuk menjamin kesejahteraan hewan dan perlindungan ekosistem lokal.

1. Perizinan dan Hukum di Indonesia

Untuk memelihara hewan eksotis seperti kapibara, diperlukan izin khusus yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Mengimpor dan memelihara hewan eksotis tanpa izin yang sah dapat melanggar hukum dan mengancam keseimbangan ekosistem lokal.

Biasanya, pihak berwenang akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap calon pemilik untuk memastikan bahwa mereka memiliki fasilitas yang memadai serta pengetahuan yang cukup tentang kebutuhan spesifik hewan tersebut.

2. Biaya Pemeliharaan yang Tinggi

Merawat kapibara bukanlah hal yang murah. Hewan ini membutuhkan ruang hidup yang luas, pasokan air yang cukup, dan nutrisi yang tepat untuk menjaga kesehatannya.

Biaya medis juga dapat menjadi cukup tinggi, mengingat tidak semua dokter hewan memiliki kompetensi atau pengalaman dalam merawat hewan eksotis seperti kapibara.

Oleh karena itu, calon pemilik perlu mempertimbangkan semua biaya ini sebelum memutuskan untuk memelihara kapibara.

3. Kebutuhan Sosial dan Perilaku Alami

Kapibara adalah hewan yang sangat sosial dan umumnya hidup dalam kelompok. Memelihara kapibara secara soliter dapat menyebabkan stres atau gangguan perilaku, yang perlu diperhatikan oleh calon pemilik.

Dengan memahami semua aspek ini, kita dapat lebih bijak dalam mempertimbangkan apakah kapibara merupakan hewan peliharaan yang tepat bagi kita.
Oleh karena itu, bagi siapa pun yang berencana untuk memelihara kapibara, sangat disarankan untuk memiliki lebih dari satu ekor. Hal ini penting agar mereka tidak merasa kesepian dan bisa berperilaku sesuai dengan sifat sosial mereka.

Selain itu, kapibara juga memerlukan akses ke air untuk berenang dan berendam, karena kegiatan ini merupakan bagian integral dari perilaku alaminya.

Kesesuaian Iklim dan Lingkungan

Sebagai hewan yang berasal dari daerah tropis di Amerika Selatan, kapibara dapat beradaptasi dengan iklim tropis di Indonesia. Meskipun demikian, mereka tetap memerlukan akses ke air bersih untuk menjaga suhu tubuh agar tetap sejuk, terutama di musim kemarau atau saat suhu udara meningkat.

Habitat dan Nutrisi Kapibara

1. Habitat Kapibara

Kapibara biasanya tinggal di daerah yang dekat dengan sumber air, seperti tepi sungai, danau, atau rawa. Sebagai hewan semi-akuatik, mereka menghabiskan banyak waktu di dalam air, terutama ketika merasa terancam.

Kapibara memiliki kaki yang kuat dan mampu berenang dengan cepat sebagai upaya melarikan diri dari predator seperti jaguar, anaconda, dan burung pemangsa. Di alam liar, mereka hidup dalam kelompok yang terdiri dari 10 hingga 20 ekor, yang saling melindungi dari ancaman. Kelompok ini biasanya dipimpin oleh kapibara jantan dominan, yang bertanggung jawab atas keselamatan anggota kelompok lainnya.

Habitat alami yang dekat dengan air juga menyediakan banyak tanaman air dan rumput, sehingga kapibara dapat dengan mudah menemukan makanan yang mereka butuhkan.

2. Nutrisi Kapibara

Sebagai hewan herbivora, kapibara mendapatkan sebagian besar nutrisinya dari rumput, tumbuhan air, dan dedaunan. Di habitat alaminya, mereka memakan berbagai jenis tanaman untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Rumput menjadi komponen utama dalam pola makan kapibara, sementara tumbuhan air memberikan variasi serta mineral tambahan. Sistem pencernaan kapibara dirancang untuk mencerna serat tinggi, dan mereka sering melakukan coprophagy, yaitu memakan kotoran mereka sendiri untuk mendapatkan nutrisi tambahan.

Praktik ini memungkinkan mereka untuk menyerap lebih banyak nutrisi dari makanan yang telah dicerna setengahnya, yang kemudian dicerna kembali untuk mendapatkan serat dan vitamin esensial.

Dalam pemeliharaan, kapibara memerlukan akses ke rumput segar, dedaunan, serta sayuran seperti wortel dan selada guna memastikan asupan nutrisi yang seimbang. Selain itu, karena ketergantungan mereka pada air, kapibara memerlukan pasokan air yang cukup baik untuk diminum maupun untuk berendam. Ketersediaan air bersih sangat penting, bukan hanya untuk menjaga hidrasi tubuh mereka, tetapi juga untuk memastikan suhu tubuh dan kesehatan kulitnya terjaga dengan baik.

Kapibara merupakan hewan yang unik dan menarik, sering kali disebut sebagai “tikus raksasa” asal Amerika Selatan. Dengan sifatnya yang ramah, sosial, dan mampu beradaptasi dengan baik, kapibara menjadi salah satu hewan eksotis yang banyak diminati sebagai peliharaan.

Namun, sebelum memutuskan untuk memelihara kapibara di Indonesia, calon pemilik perlu memahami sejumlah kebutuhan khusus hewan ini. Hal ini mencakup aspek perizinan hukum, biaya pemeliharaan, kebutuhan sosial, serta lingkungan yang sesuai untuk mendukung kehidupan mereka, agar sejalan dengan habitat alaminya.

Habitat asli kapibara meliputi daerah tropis yang memiliki akses ke sumber air yang cukup. Hal ini memungkinkan kapibara untuk berenang dan mencari makanan yang kaya serat, seperti rumput dan tumbuhan air.

Memelihara kapibara di lingkungan yang berbeda dari habitat aslinya memerlukan perhatian ekstra dalam hal nutrisi dan kondisi hidup mereka agar dapat tetap sehat. Selain itu, hewan yang sangat sosial ini membutuhkan perhatian lebih jika dipelihara sendirian, mengingat mereka terbiasa hidup dalam kelompok.

Sebagai hewan eksotis, kapibara membutuhkan pemeliharaan yang rumit dan komitmen yang besar dari pemiliknya. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai perilaku, habitat, dan kebutuhan nutrisi kapibara adalah kunci untuk memastikan kesejahteraan mereka dalam kondisi peliharaan.

Baca juga : Satwa Eksotis di Ambang Kepunahan: Ancaman Perdagangan Liar


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *